Jumat, April 18, 2008

Balada Guru dan Sekolah NDESO


Dimana bisa sekolah nyaman........?
Masih adakah pejuang saat ini.....? Kapan tulang punggung bangsa ini akan maju dan dewasa untuk ganti memegang tampuk pemerintahan? Sayang sekali masih banyak sekolah tempat "kawah candradimuka"-nya calon pemimpin bangsa ini yang tidak layak huni. Seperti yang dirilis oleh Kompas Kamis, 17 April 2008, seperti gambar di bawah: Mana negeri yang "gemah ripah lohjinawi, toto titi tentrem karto tur raharjo"?
Pilar majunya sebuah negara dalam kancah percaturan dunia, salah satunya ditentukan oleh peran seorang yang disebut dengan "Guru". Kita bukan munafiq yang mengaca pada negara Malaysia, penghargaan guru S-1 (golongan 3A) standart gajinya Rp. 7.000.000,- sementara yang dikatakan oleh beberapa orang termasuk Mas Eko-sms bahwa gaji guru Indonesia tidak hanya di Batam, di Surabaya-pun juga jauh dibawah UMR. Sementara serifikasi guru kapan selesai..... atau kapan semuanya bisa lolos atau siapa yang layak lolos? Sertifikasi.....
sementara tiap hari anak dan istri "butuh makan" karena mereka "hidup", butuh tempat tinggal yang layak, bukan kontraktor atau yang lainya.....
Sebagian guru patut bersyukur sebagai seorang guru dan menjadikan beberapa pejabat, masih punya obyekan kanan-kiri,itupun kadang susu buat si kecil mungkin harus telat, apalagi mereka yang tidak punya sampingan sama sekali, apakah tidak meneteskan air mata tiap hari, sementara tuntutan kurikulum sebagai guru pintar atau guru ahli, atau banyak sebutan lain sebagai tingkat profesionalisme guru......... sangatlah tinggi.
Seringkali sosok guru harus menenteng tas yang berat hingga robek, mungkin, dengan penuh pekerjaan yang harus diselesaikan. Mari berjuang untuk guru.... MERDEKA.....

3 komentar:

pudi-interisti mengatakan...

Salut buat semut ireng.
Dengan segala keluh kesah tentang bagaimana kehidupan guru, Masih mau berteriak " Mari berjuang untuk Guru".
Mungkin orang indonesia terlalu mulia cita2nya. Banyak yang ingin jadi guru, walau dengan segala resiko ekonominya berantakan.
Ada seniman jogja yang ternyata seorang guru. Beliau berkata "nglawak adalah profesi saya, dan guru adalah kerjaan sampingan saya". Mudah2an ini buka bagian dari sisi dunia yang makin edan.

Anonim mengatakan...

jadi kangen ngajar nih :)

Teknik Informatika mengatakan...

Siapa yang menentukan kriteria atau syarat untuk lolos dalam proses sertifikasi guru di Indonesia? Apakah ada permasalahan terkait proses tersebut?
Regard Telkom University