Jumat, Oktober 17, 2008

Taqobballahu minna wa minkum taqobbal yaa karim

Minal Aidin Wal Faizin

Mohon Maaf Lahir & Batin

Selamat Hari Raya Idul Fitri 1429H

Regards

Semut Ireng

Jumat, Agustus 08, 2008

Terasa Begitu Cepat

Aku masih ingat semua ayah.....
ketika tangan perkasamu membelai rambutku,
ketika perjuanganmu untuk membesarkan kami
tak kau hiraukan panasnya terik mentari
tak pedulikan cekaman malam nan dingin

Namun
ternyata semua begitu cepat......
belum puas rasanya melihat buah hati yang mulai dewasa
bahkan si cucu kecilpun mungkin belum mampu mengingat jasa-jasanya

Ayah.....
anakmu masih punya keinginan yang belum tersampaikan pada cita suci
jenjang pendidikan masih satu tingkat lagi
bahkan keinginan berbagi dengan panggilan illahi robi
masih menjadi janji suci

Memang ...
Rasanya sulit untuk menatap dunia ini
apakah ini bukti kecintaan kami untukmu ayah....
namun kata Innalillahi wainnaillahiroji'un itu
menjadi akhir semua cacatan emasmu
hanya jariyahmu yang selalu mengalir
ilmumu yang selalu bermanfaat bagi sang cantrik
dan anak turunmu yang sholeh-sholahah
yang menyetaimu di penantian yang panjang

Ayah....
aku akan selalu hormat padamu
engkau tetap hidup dalam sanubariku
menginspirasi dalam semangat membara hidupku
dalam meneruskan semangat perjuanganmu
Allah buatkan taman surga untuk pengukir jiwa ragaku
Masukkan dan tempatkan pada makom di sisi Rosulullah Muhammad SAW
yang menjadi umat berbaktimu
Amiin

Jumat, Juli 04, 2008

Sang Dermawan

Kapan ya........
pemandangan itu sangatlah indah membuatku tercengang.
ketika para umaro' memberikan lembarang uang kertas 50.000 kepada petugas parkir
moment berharga itu sangat menyentuh relung hatiku yang sangat dalam.

Alhamdulillah

yaa Robb, bukakan pintu hidayahmu bagi para umaro' sehingga negeri ini menjadi makmur dan tenteram karena indahnya berbagi dengan keikhlasan hati.
hatiku yakin seandainya penduduk ini semua tahu akan arti dermawan yang sesungguhnya maka InsyaAllah tidak ada kelaparan, tidak ada anak gelandangan-jalanan. Tapi semua akan kembali kepada-Mu seperti indahnya rahasia kematian atas umat-MU
yaa Allah aku bersyukur telah engkau karuniakan segalanya kepadaku
aku mohon, tertapkanlah hambamu ini ke dalam golongan umaro' yang dermawan seperti pemandangan yang telah tengkau perlihatkan kapada hamba di depan masjid ...........
hiasilah rumahmu menjadi baiti jannati dengan anak-anak sholeh, dengan canda tawa yatim piatu, sempurnakanlah agamaku
Amin yaa robbal 'alamin

Jumat, Juni 27, 2008

Donor Darah
Hari ini aku genap berdonor ke-22, sebenarnya kalau rutin dilakukan sudah lebih dari jatah itu. Donor darah, kadang bagi sebagian besar orang merasa takut. Namun sebenarnya justru memiliki beberapa keuntungan. Di satu sisi segi kemanusiaan, satu sisi segi kesehatan. Sebelum kita donor, kesehatan kita diperiksa, setelah kita donor, darah kita juga diperiksa, sehingga kalau diketahui dalam perjalanan kita mengidap penyakit tertetu terdeteksi sejak dini.
Syarat donorpun cukup mudah:
1. berbadan sehat
2. berusia 17-65 tahun
3. berat badan minimal 45 kg
4. tidak sedang menderita penyakit
5. wanita: tidak sedang hamil dan menyusui
6. jarak waktu donor darah sekurang-kurangnya 2,5 bulan
Nah mudah kan. Kapan kita akan menjadi manusia yang baik, setidaknya kalau belum bisa berbuat banyak untuk sesama, ini mungkin bisa menjadi salah satu caranya. Saat kita/keluarga tidak membutuhkan memang terasa ringan, namun kalau udah membutuhkan, ternyata darah itu sangat berarti bagi kita.
OK, selamat berdonor.

Selasa, Juni 17, 2008

SORRY - MAAF - THANKS

Hanya itu yang mampu terucap, hanya kata itu sekiranya yang mempu membuat hati ini bisa lega dan ikhlas.
good luck my friends , good luck every body

see you next time to .........


Rabu, Juni 11, 2008

Fakir lagi dermawan, lha ini baru istimewa

Ungkapan ini membuat kita geli. Namun kalau kita kaji secara mendalam, ternyata sangat enteng. Betapa tidak. Kalau kita terlahir menjadi orang kaya, mungkin bersikap dermawan itu hal yang mudah, namun kalau kita fakir alias miskin, bagaimana kita akan dermawan? Apapun yang ada pada diri kita, baik yang terjadi sekarang, besok, kemarin maupun yang akan datang, yakinkan bahwa itu adalah ketentuan Allah yang paling sempurna buat kita.
Masih ingat dengan postingan sebelumnya. Sengaja judul ini saya ambil dari penggalan kalimatnya. "Orang kaya dermawan, itu sudah sewajarnya, namun kalau ia fakir lagi dermawan, lha ini baru istimewa."Keistimewaan ini juga diungkapkan oleh Ustadz Mansyur. Kalau kita ingin mendapat rezeki 1.000.000,- maka kasarannya kita harus berinves 10% = 100.000,-. Itu semua telah tertuang di dalam AL-Quran, dan janji Allah tidak akan diingkari. (maaf saya tidak akan membahas p x l masalah ini).
Sebanding dengan ungkapan: Kalau kita akan memancing tongkol, maka umpannya cukup cacing atau udang kecil, namun kalau kita akan memancing hiu, maka umpannya juga gak cukup dengan cacing, melainkan harus yang lebih besar seperti tongkol itu sendiri.
Kembali ke masalah kedermawanan. Bagaimana kita akan menjadi kaya dan dermawan (yang diuji dengan melimpah harta dan mampu memberi barokah kepada orang disekelilingnya), sementara kita tidak belajar dermawan dari kecil (saat kita fakir). Seperti komentar poo "bahwa pingin kaya dan dermawan" Maka dari sekarang ya.. harus dermawan dulu. Harta yang kita dermakan akan berdoa:
SEDEKAH
Durratun Nashihin


Harta sedekah dan barang sedekah apabila sudah keluar dari tangan pemiliknya, ia akan berkata-kata:
Dulu aku kecil, kini engkau besarkan
Dulu engkau pelindungku, kini aku pelindungmu
Dulu aku musuh, kini engkau mencintaiku
Dulu aku fana, kini engkau mengekalkan aku
Dulu aku sedikit, kini engkau melipatgandakan aku


Dari sinilah awal segalanya. Walaupun kita belum seberuntung (kaya), saya secara pribadi mengajak untuk dermawan, terutama kepada yatim dan duafa! Itu bagian dari umat seperti kita, tanggung jawab kita. Semoga niatan kita diridhoi oleh Allah, Tuhan Yang Maha Esa. Amin

Rabu, Juni 04, 2008

Terbaik Diantara Baik

Terkadang apa yang terpikir dalam benak kita lepas dari pandangan kita. Ataupun sebaliknya. Hal biasa yang sudah sering terjadi seperti kebiasaan. Berlalu begitu saja. Padahal kalau kita cermati, banyak pelajaran yang dapat kita kutip dan kita ambil hikmahnya. Pemikiran kita sering mengganggap sesuatu yang baik dan sering dilakukan. Contoh sholat adalah pekerjaan yang baik, tapi alangkah lebih baik dilakukan secara berjamaah. Lebih utama lagi dilaksanakan berjamaah dan di masjid.
Orang kaya dermawan, itu sudah sewajarnya, namun kalau ia fakir lagi dermawan, lha ini baru istimewa. Sebenarnya masih banyak lagi contoh keistimewaan dalam kehidupan sehari-hari yang sering terlepas dari pemikiran kita.
Semua itu merupakan bagian dari kehidupan manusia sebagai kholifatullah fil ardhi. Bagaimana menjadi manusia kamil yang sesungguhnya. Secara utuh bukan hanya sebagai "wong" (artinya orang yang growong = orang yang berwujud, tetapi isinya bukan manusia) atau "manungso" (artinya menus sing ngoso-ngoso = kera yang penuh dengan nafsu), namun lebih sebagai "tiyang" (artinya titiane yang widi = trah makhluk yang maha kuasa sebenarnya).
Mari kita mencoba cermati apa yang telah kita lakukan, apa yang ada di sekeliling kita. Bukan hanya pandai mencermati orang lain dan mampu membaca lingkungan orang. Lebih detailnya evaluasi diri, tepo seliro.
InsyaAllah dengan demikian kita akan menjadi jiwa yang tentram dan kona'ah. Amiin

Rabu, Mei 21, 2008

Kebangkitan Nasional

Batik-Swadesi


Peringatan Hari Kebangkitan Nasional tanggal 20 Mei menggema seantero Nusantara tercinta. Bahkan sampai posting ini duturunkan, efeknya pun masih terasa. DImana-mana kita jumpai, para pegawai baik swasta maupun negeri mengenakan baju batik. Kebanggaan bangsa ini. Untuk menggalakkan program cinta terhadap produksi dalam negeri, diintruksikan kepada seluruh instansi baik swasta maupun pemerintah, untuk mengenakan baju batik melalui pekan swadesi (kemandirian suatu bangsa) yang dimulai sejak tanggal 16-22 Mei 2008.
Tidak hanya waktu berjuang dahulu menelan korban. Kepergian politikus ternama sekaligus aktor senior Shopan Shopiaan pun menjadi bukti sejarah bahwa sampai saat ini masih banyak warga kita yang cinta terhadap bangsa kita sendiri. "Selamat jalan Bang Shopan, jasamu akan terkenang di sanubari kami." Semoga amal ibadah, pengorbanan dan perjuangan beliau mendapatkan balasan yang setimpal. Amin
Selamat Hari Kebangkitan Nasional. Mari kita bangga menjadi bangsa Indonesia, mari kita bengkit dari keterpurukan, mari kita bangkit dari kejahiliahan, perangi kemusrikan, kemunafikan, kefasikan, kebohongan dan kepura-puraan. Merdeka!

Kamis, Mei 15, 2008

TEMAN SETIA BUJANG KELANA

Nasi Bungkus



Kedengarannya memang sederhana sekali. Namun benda ini bisa sangat berarti bagi sebagian orang. Selain fungsi sebagai pengisi perut tatkala berangkat kerja, kadangkala menjadi teman setia para bujang kelana. Bujang yang masih mangkal bersama orang tua sepertinya tidak akan kesulitan makan. Karena rata-rata mereka tidak akan pusing dengan segala cara memasak dan menunya. Mereka tinggal makan. Berbeda pula dengan eksekutif muda, banyak yang memanfaatkan fast food. Namun bagi para pekerja kecil yang lebih terjangkau adalah nasi bungkus. Hanya dengan kocek Rp. 3000,- sampai Rp. 4000,- saja udah beres. Kelezatan mungkin cukuplah (sampai sekerang belum ada kasus signifikan kematian oleh nasi bungkus). Menu yang ditawarkan cukup variatif. Mulai ayam lalap, bali telur, sayur lodeh, pecel, urap, bahkan khas Gresik "nasi Krawu" pun ada. Saya yakin cara belinyapun juga tidak repot seperti "drive thrue". Tinggal berhenti (tanpa mematikan mesin) bilang "bali/pecel", beres dech.
OK selamat menikmati.

Senin, Mei 05, 2008

PERNIK UNAS/UASBN

UNAS OH UNAS

Nafas siswa SMA telah lega sejenak, karena "momok" UNAS/UASBN telah berlalu. Sekarang waktunya siswa SMP yang berjuang mati-matian untuk mengejar nilai rata-rata 5,25 seperti ketentuan SKL. Dan gilirannya terakhir adalah anak-anak SD tanggal 13-15 Mei mendatang. Tapi kawan UNAS ini bukan tujuan akhir dari semuanya. Melainkan satu tingkat lagi menuju jenjang pendidikan yang lebih tinggi. Para orang tuapun rela merogoh koceknya sampai ratusan bahkan jutaan rupiah hanya untuk mengejar SKL. Akankah keseriusan ini sama dengan upaya yang dilakukan oleh sang anak? Semoga saja. Generasi muda kita benar-benar mempunyai eiger
yang kuat untuk maju.
Sekarang coba kita liat sedikit keluhan siswa SMU seperti yang dituturkan oleh Ones
"bete banget neh.tadi UAN matematika.soalnya susah beud.lebih susah dari taon maren.pertamanya zeh dah optimis bisa ngerjain,tapi pas di hadapan soal,ampun.......susah eui..
dah dibela-belain begadang semaleman tapi hasilnya......
ya sutralah.kita cuma bisa berusaha,yang menentukan yang di atas...."

Tentunya situs Mbah Google yang sering dibuka menjelang unas adalah prediksi soal.
Kawan kita doakan saja ya. Yang lagi menempuh ujian diberi kemudahan dalam mengerjakan soal dan hasilnya memuaskan. Semoga... Amin


Senin, April 28, 2008

Ijazah dan TOGA



Semua Pasti Berakhir


Jalan tiada berujung. Setidaknya itulah uangkapan yang sering muncul pada sebagian orang. Apakah selamanya tiada berakhir? Berbeda dengan seorang mahasiswa. Ia ingin segera menyelesaikan masa studinya. Walaupun itu hanya berhenti sementara, sebagai rehat untuk bersiap maju menuntut ilmu di muka Bumi ini. Perjalanan mendebarkan untuk mempertahankan pendapat, opini, bahkan hasil observasai dan eksperimen tentunya akan membuahkan hasil. Skripsi, tesis, ataukah desertasi. apapun nama dari hasil karya mahasiswa itu. Semua itu apakah hanya untuk mendapatkan selembar kertas yang disebut IJAZAH, ataukah perjuangan untuk memperebutkan TOGA? Setidaknya itulah kebanggaan orang tua untuk menjadaikan anaknya sebagai sarjana. Padahal berakhirkah perjuangan anak tatkala ia beradu argumen dengan beberapa profesor dan menyandang gelar?
Semua teka-teki itu mungkin masih banyak lagi yang belum tercover pada coretan dia atas. Sekiranya saya mau minta tolong ke pembaca bagaimana:
Apakah ijazah dan toga merupakan akhir dari perjalanan wisudawan?


Senin, April 21, 2008

Tertulari Virus Tak Berdosa TAG (Tau Aku Gaksuka)

Terima kasih, ini emang konsekuensi dari dunia maya (apa emang betul begitu...?) ini yang aku dapat dari WhyU - Didit - Ayu

Bicara 10 Hal Yang Tak disukai
1. Banyak makanan enak, eh gak doyan makan...
Bayangin aja kalau ada makanan yang enak-enak, tapi badan gemreges semua, mau makan itu salah, ini salah, semua serba pahit. Tapi "inna ma'al usri yusron"
2. Lagi makan ada orang sendawa
Wah selera langsung turun drastin. Orang yang demikian perlu sekolah sampai s-5 kali ya... gak sopan
3. Liat Orang berpakaian necis, mulutnya "misuh-misuh"
Kata orang Jowo: Ajine diri amargo soko lathi, ajining rogo amergo soko busono
4. Meludah sembarangan
Hi....jijik buanget. orang itu biarpun cantiknya kayak Tamara B, mungkin langsung jadi juelek.
5. Cewek bersepeda motor ngepot
Kalau laki sih gak papa, emang sudah jadi kodratnya, sukanye "ngepot"
6. Ban kempes
Kadang juga suka kalau ban kempes, pas nanti harus ngadep bozz, ada alasan githu...
7. Teman blogger
Blogger juga banyak yang udah di kunjungi, eh sombong amat gak mau ganti kunjungi, malah jawab di blognya sendiri, dasar sombong, semoga ditunjukkan jalan yang benar
8. Panas-macet
Mesti kalau udah begini nyampek rumah punggung gatal-gatal, karena keringetan. kalau sekedar macet gak papalah, emang jalan ini bukan milik kita sendiri dan orang lain juga ingin nyampek, jadi wajar kalau macet, kalau mau gak macet ya buat jalan sendiri
9. Ketemu orang suka ngatur
Siapa orangnya yang mau diatur-atur, ya kalau dia itu pantas ngatur, lha wong nyonggo gulune dewe gak iso
10. Gak punya uang
Kalau udah gak punya uang, gimana lagi, pingin itu hanya bisa liat saja, kadang liatpun harus bayar, apalagi pegang atau merasakan (jangan berpikiran neko-neko) padahal kata teman-teman itu setelah melihat, pingin pegang, setelah pegang pingin membuka, setelah buka pingin merasakan (ketika beli duren). Doakan ya biar saya kaya-raya, sukses, anak soleh-pandai dan kaya. Amin

Saudara-saudara inilah 10 hal yang tidak aku suka, selamat menikmati...............

Jumat, April 18, 2008

Balada Guru dan Sekolah NDESO


Dimana bisa sekolah nyaman........?
Masih adakah pejuang saat ini.....? Kapan tulang punggung bangsa ini akan maju dan dewasa untuk ganti memegang tampuk pemerintahan? Sayang sekali masih banyak sekolah tempat "kawah candradimuka"-nya calon pemimpin bangsa ini yang tidak layak huni. Seperti yang dirilis oleh Kompas Kamis, 17 April 2008, seperti gambar di bawah: Mana negeri yang "gemah ripah lohjinawi, toto titi tentrem karto tur raharjo"?
Pilar majunya sebuah negara dalam kancah percaturan dunia, salah satunya ditentukan oleh peran seorang yang disebut dengan "Guru". Kita bukan munafiq yang mengaca pada negara Malaysia, penghargaan guru S-1 (golongan 3A) standart gajinya Rp. 7.000.000,- sementara yang dikatakan oleh beberapa orang termasuk Mas Eko-sms bahwa gaji guru Indonesia tidak hanya di Batam, di Surabaya-pun juga jauh dibawah UMR. Sementara serifikasi guru kapan selesai..... atau kapan semuanya bisa lolos atau siapa yang layak lolos? Sertifikasi.....
sementara tiap hari anak dan istri "butuh makan" karena mereka "hidup", butuh tempat tinggal yang layak, bukan kontraktor atau yang lainya.....
Sebagian guru patut bersyukur sebagai seorang guru dan menjadikan beberapa pejabat, masih punya obyekan kanan-kiri,itupun kadang susu buat si kecil mungkin harus telat, apalagi mereka yang tidak punya sampingan sama sekali, apakah tidak meneteskan air mata tiap hari, sementara tuntutan kurikulum sebagai guru pintar atau guru ahli, atau banyak sebutan lain sebagai tingkat profesionalisme guru......... sangatlah tinggi.
Seringkali sosok guru harus menenteng tas yang berat hingga robek, mungkin, dengan penuh pekerjaan yang harus diselesaikan. Mari berjuang untuk guru.... MERDEKA.....

Kamis, April 17, 2008

Jendela

SEPIRO GEDENE SENGSORO YEN LAGI TINANDANG COBO

Al kisah seorang pemuda kampung "Surojo" namanya. Berangkat dari pelosok desa, jauh dari hiruk-pikuk keramaian yang disebut kota metropolitan. Turun Gunung, dari Lereng Lawu, ia merantau ke kota Suroboyo. “Nyunduki upo”, iku unen-unene wong Jowo. Tidak tahu siapa dia, dari keturunan trah mana dan dari keluarga apa ia berasal. Tetapi dari namanya, kata orang Jawa artinya su = baik, rojo = Raja, berarti raja yang baik. Jangankan zozis, fried chicken, pizza, French fries, atau bahkan burger yang namanya es krim aja ia tidak tahu. Lha wong aslinya orang gunung. Makanan pokoknya “sego tiwul” dan “sego jagung”. Lauk pauknyapun “juwi” (ikan asin), jangankan ikan segar, makanan yang berbau protein hewani itupun baru bisa dinikmati oleh warganya kalau ada hajatan atau selamatan.

Dengan tekad yang bulat Surojo minta pangestu “Bopo lan Biyung” untuk berangkat mengadu nasib. Tidak ada tempat yang ia tuju di Suroboyo. Rumah Allah “masjid” yang menjadi tumpuannya. Berbekal ijazah SMA ia mencoba menawarkan diri menjadi pegawai di berbagai perusahaan. Walaupun SMA-nya favorit, tetapi ijazah ini ternyata sudah kalah dengan banyaknya S-1. Apalagi skill juga tidak ia punyai. Jangankan menguasai komputer lawong desanya jauh dari kabel listrik. Lampu “ublik” teman belajarnya tiap hari.


Memang nasib dikandung badan. Surojo bertemu dengan salah seorang ta’mir masjid yang berhati mulia. “Nak, mengapa tidak mencoba untuk kuliah?” Tanya Sang Kakek. “Waduh Mbah, dalem niku putrane tiyang boten gadah, tiyang deso, kangge ma’em mawon kirang, nopo malih kangge kuliah?” Kelakar Surojo (Waduh Mbah, saya ini anaknya orang tidak mampu, orang desa, buat makan saja kurang apalagi buat kuliah?). Pendek kata akhirnya Surojo diterima kuliah di sebuah Perguruan Tinggi Negeri bergengsi di Suroboyo. Dasar bocah linuwih ing cokro, Surojo terus menerima bea siswa setiap semesternya. Sementara untuk kebutuhan sehari-hari ia tercukupi dari membersihkan selokan dan kamar mandi sebuah masjid. Alhamdulillah predikat terbaikpun ia sandang setelah 8 semester ia jalani. Ladang pekerjaanpun terbuka di mana ia mengabdi menjadi staff pengajar. “Mas Guru” itulah gelar yang ia sandang ketika pulang kampung.

Lagi-lagi do’a bocah deso ini diijabahi karo kang “murbehing dumadi”. Gusti kang akaryo Jagad” paring anugrah, bea siswa S-2 pun turun dan ia jalani. Karena kewasisannya, Surojo menjadi bintang kelas. Hingga gelar “magister”pun melekat dipundaknya. Namun, lagi-lagi siapa Surojo? Trahnya siapa? Pengabdiannya hanya menjadi pengabdian yang tiada kunjung kapan ia akan memetiknya. Kepolosan, kecerdasan, dan ketenukannya justru menjadi lahan empuk pemanfaatan orang-orang jaman modern. “Wong nandur iku mesti ngunduh, becik ketitik – olo ketoro” Kapan Surojo benar-benar menjadi raja yang baik? Cuma satu hal yang keluar dari mulutnya “sepiro gedene sengsoro yen lagi tinandang cobo, sepiro gedene suko yen lagi tinemu mulyo” (seberapa besarnya sengsara kalau lagi terkena cobaan, seberapa besarnya kesenangan kalau lagi mendapat kemuliaan). Itulah sepenggal kisah yang patut menjadi renungan kita bersama.

Rabu, April 09, 2008

Kuliner Ringan dari Surabaya

Lonthong Balap Surabaya


Kuliner khas kota pahlawan ini sering ditinggalkan oleh warganya yang mulai bergaya “western”. Padahal “lonthong balap” kebanyakan orang menyebutnya cukup sehat. Karbohidrat yang terkandung dalam lontong cukup, protein tahu serta serat dalam kecambah ikut mendukung makanan ini. Makanan ini mungkin juga sangat cocok dengan orang bergolongan darah “A” seperti diriku. Menurut buku best seller Diet golongan darah, saya yakin lonthong balap tidaklah kalah dengan fast food, khususnya untuk golongan darah A yang sangat cocok dengan protein nabati.


Gerobak lonthong balap yang diparkir di Jalan PT Sier, itu menjadi lalu-lalangku setiap berangkat mencari nafkah. Tak ayal kalau setiap pagi pula aku menyaksikan pemandangan seperti foto di atas. Hingga muncul isengku untuk memotret gambar “kang gondrong” si penjual yang selalu cekatan melayani setiap pelanggan.

Semakin aku pandangi, maka ketertarikanku semakin mendalam. Hingga pada suatu pagi aku hampiri n ku pesan 1 bungkus. Tahu berapa kira-kira harga 1 bungkus? Hanya 2.500,-. Sangat murah ........

Sembari di perjalanan menuju tempat kerjaku, perut kosongku seraya menghayal rasa masakan yang begitu lezat. Pas, kebetulan aku juga seneng dengan kecambah. Cocok.....

Aku buka bungkusan kresek hitam itu, wuahhhh, teksturnya ....... wuih menggoda (gak percaya liat aja gambarnya). Setelah nyampek ke mulut, rasanya benar-benar mak.... nyusssss!
Apalagi jika dipadukan dengan kopi jahe buat sang permaisuri, mesti akan menambah kelezatan yang begitu hebat. Sayangnya kopi jahe buatan mantan pacar ini hanya ada pada malam hari. Dan kang gondrong ini hanya berjualan di pagi hari saja. Jadi kalau ada pembaca co-konco mau mampir ya barang tentu harus pagi. OK. Mohon maaf kalau kebetulan ada beberapa gambarnya pelanggan yang ikut kejepret n nampang di blog ini.

Senin, Maret 31, 2008

Memilih Sekolah

BALANCES FULL DAY SCHOOL
Oleh: Eko Priyono


Keberadaan sekolah full day school kian menjamur di kota-kota besar seperti Jakarta, Surabaya dan kota besar lain. Sistem ini sangat menguntungkan bagi orang tua, terutama bagi pasangan suami istri yang aktif atau sibuk bekerja. Orang tua tidak perlu merasa cemas selama bekerja, karena selama bekerja anak dalam pengawasan dari pihak yang dapat diandalkan. Di pihak anak, mereka tidak akan merasa bosan, sedih dan kesepian yang menunggu orang tuanya pulang kerja, karena mereka dapat menghabiskan waktunya seharian di sekolah dengan kegiatan bermanfaat bersama guru dan teman-temannya. Mereka dapat bermain dengan berbagai mainan dengan fasilitas yang banyak dan beraneka. Padahal kita ketahui bahwa banyak kasus kenakalan anak dan remaja karena salah pergaulan, baik kebiasaan aktivitas di dalam dan di luar rumah atau pengaruh dari berbagai media.

Namun kadangkala program ini juga menjadi kendala bagi sebagian besar orang tua yang akan memilihnya. Kebimbangan ini muncul dari sebagian orang tua yang kebetulan mempunyai waktu longgar untuk bersama sang buah hati. Mereka menganggap full day school justru menyengsarakan anak. Anak harus berangkat pagi pulang sore, mereka siang tidak bisa tidur, bagaimana pola makannya, bagaimana bermain, dan masih banyak kebimbangan lain. Keresahan lain dari orang tua adalah anak yang sekolah di full day school kurang sosialisasi, temannya hanya itu-itu saja, sehingga anak jadi jemu, tidak bisa membaur dengan anak-anak sekitar dan merasa ekslusif.

Kesalahan besar yang beredar bahwa full day school hanya dinilai dari jam belajarnya saja, yakni mulai pagi hingga sore hari atau sekolah keseharian. Tetapi perubahan sikap sehari-hari anak yang ditinggal orang tuanya bekerja belum terpikirkan. Sementara itu anak sangat membutuhkan figur seorang bapak atau ibu yang bisa dijadikan teladan. Pada sekolah yang menerapkan full day school hal ini terpenuhi, oleh seorang figure guru sebagai seorang pendidik, orang tua, teman bermain, bukan hanya sekedar pengajar. Jadi program ini bukan sekedar jam yang banyak tetapi muatan-muatan lain yang tinggi. Bahkan anak yang sekolah di full day school mendapatkan tiga keuntungan sekaligus, yakni keuntungan dari segi akademis, social dan motivasi (perilaku). Banyak sekolah yang menawarkan program cukup bagus, misalnya mengajarkan anak jiwa enterpreneur dan leadership. Akan tetapi jika mereka tidak full day, akhirnya program itu kurang maksimal, karena sebatas mengisi atau memenuhi jam atau mungkin hanya mengikuti “trend”. Sementara di sekolah full day program-program seperti diatas memang menjadi target, dan diplikasikan secara langsung.
Menurut Elicker dan Marthur (1997) anak yang sekolah full day school memiliki kesiapan belajar yang lebih tinggi daripada anak-anak yang sekolah setengah hari. Hal ini didukung studi Hough dan Bryde (1996) bahwa dari 511 anak yang bersekolah full day school menemukan bahwa mereka menghasilkan nilai yang lebih tinggi pada tiap-tiap aitem tes-tes prestasi. Sedangkan dari segi sosial, Clark dan Kirk (2000) menemukan anak-anak yang bersekolah seharian lebih mudah bergabung dan bersosialisasi dengan teman sebayanya dan memiliki keterampilan sosial (social skills) yang lebih baik. Para ahli mengungkapkan bahwa anak yang bersekolah full day school lebih mandiri, mengalami kecemasan yang rendah, lebih berani untuk mendekati (berbicara) dengan guru, lebih jarang tidak masuk sekolah dan lebih survive dalam menghadapi tantangan dimasa yang akan datang. Clark dan Kirk (2000) menambahkan bahwa anak-anak yang bersekolah di full day school secara perilaku dan motivasi mereka lebih positif dan produktif.

Sementara itu Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) yang dicanangkan oleh pemerintah menganjurkan pengembangan model sekolah dibebaskan sesuai dengan visi dan misi masing-masing sekolah yang mungkin tidak sama antara sekolah satu dengan lainnya. Dengan kata lain pengembangan kurikulum, perangkat pembelajaran, dan kurikulum muatan lokal (mulok) tentunya disesusikan pada masing-masing sekolah. Ironisnya yang terjadi di lapangan justru guru-guru berkumpul untuk membuat perangkat pembelajaran secara bersama-sama, yang tidak disesuaikan dengan kondisi sekolah sesuai dengan tuntutan kurikulum. Maka tidaklah salah kiranya program sekolah full day school mempunyai kurikulum “plus” dengan perangkat yang berbeda dengan sekolah lain.

Jadi sekolah full day school sebenarnya memiliki kurikulum inti yang sama dengan sekolah umumnya, namun mempunyai kurikum lokal seperti leadership, Green Education, Teknologi informatika, mengaji dan lain-lain. Dengan demikian kondisi anak didik lebih matang dari segi materi akademik dan non akademik. Dengan berbagai strategi yang dikembangkan oleh sekolah full day school, peserta didik lebih rileks, tidak terburu-buru dalam melakukan aktivitas sehari-hari dan memberikan pengalaman yang bervariasi. Sedangkan guru dapat memberikan kesempatan untuk mengukur dan mengobservasi perkembangan anak secara leluasa, dan terbinanya kualitas interaksi antara figur guru dan murid secara lebih baik, sehingga tidak akan muncul murid takut dengan guru, bahkan figur guru benar-benar seseorang yang dapat digugu dan ditiru. Ok bagi orang tua yang akan memilih sekolah bagi buah hatinya semoga tulisan ini bermanfaat. Amin.



Selasa, Maret 25, 2008

Penelitian terbaru

THE USAGE OF SURABAYA ZOO ( KBS ) AS LECTURING MEDIA ORIENTED ON THE CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING ( CTL)
LECTURING SUBJECT of TAXONOMY of ANIMAL II

By:
Eko Priyono

ABSTRACTION


Lecturing subject of Taxonomy of Animal of II is described in learning and studying the concept of animal classification , disseminating and habitat especially species in Indonesia, submitted theoretically and practical work with durability preparat, so that the study target will be less reached. Based on that reason, an effort will be conducted which can improve the activity and result of learning student by developing study peripheral, LKM, guide-book, and test of result of learning which related to the Kemp model. It has been applied to Biological Student S-1 year 2003 through CTL approach, which used Surabaya Zoo (KBS) on discussion of aves class. The result of research has been obtained that the activity of student has indicated to the student only, the student response toward that learning is good, the student’s result of learning good with the real correct answer proportion range from 49% up to 100% for the test of result of learning product and 60% up to 100% for the test of process. The summary of Research of using KBS as studying media which oriented to the CTL approach on discussion of aves class can improve and complete the result of learning Biological Majors student of FMIPA Unesa.

Key word: Kemp, CTL, and result of learning


PEMANFAATAN KEBUN BINATANG SURABAYA (KBS)
SEBAGAI MEDIA PERKULIAHAN BERORIENTASI
CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING (CTL)
MATA KULIAH TAKSONOMI HEWAN II

Oleh:
Eko Priyono

ABSTRAK


Mata kuliah Taksonomi Hewan II dideskripsikan memperlajari dan mengkaji konsep klasifikasi hewan, sebaran dan habitat terutama spesies di Indonesia, disampaikan secara teori dan praktikum dengan preparat awetan, sehingga tujuan pembelajaran kurang tercapai. Atas dasar itulah dilakukan upaya yang dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar mahasiswa dengan mengambangkan perangkat pembelajaran, LKM, buku panduan, dan tes hasil belajar yang mengacu model Kemp. Penerapannya di Mahasiswa S-1 Biologi angkatan 2003 melalui pendekatan CTL, yang memanfaatkan Kebun Binatang Surabaya (KBS) pada pokok bahasan klas aves. Hasil penelitian diperoleh bahwa aktivitas mahasiswa mengindikasikan berpusat pada mahasiswa, respon mahasiswa terhadap pembelajaran tergolong baik, hasil belajar mahasiswa tergolong baik dengan proporsi jawaban benar berkisar antara 49% sampai dengan 100% untuk tes hasil belajar produk dan 60% sampai dengan 100% untuk tes proses. Simpulan penelitian pemanfaatan KBS sebagai media pembelajaran berorientasi pendekatan CTL pada pokok bahasan klas aves dapat meningkatkan dan menuntaskan hasil belajar mahasiswa Jurusan Biologi FMIPA Unesa.


Kata kunci: Kemp, CTL, dan hasil belajar



Anda yang menginginkan beberapa penelitian terbaru berhubungan dengan Pendidikan S-1, S-2, S-3, atau tentang literatur yang lain, silakan hubungi kami.

031-72321706
email: xoneeawank@gmail.com
ekomagister@gmail.com
See You Later

Rabu, Maret 19, 2008

Tambahnya IPA dalam UNAS 2008

Ujian Nasional. Apakah benar bahwa hasil akhir dari sebuah proses pembelajaran sekian tahun mampu diukur dengan nilai yang dicapai saat Ujian Nasional (Unas)? Pertanyaan itu kadang muncul, bahkan sering terlontar di benak kita. Apapun kegunaan dan bagaimana tingkat keefektifannya, yang jelas nilai Unas sekarang ini masih digunakan sebagai barometer utama untuk mengukur tingkat prestasi siswa. Bagaimana dengan pencapaian tingkat standar kompetensi lulusan? Menurut Prof. Dr. Djemari Mardapi, Ketua Badan Standar Nasional Pendidikan (BSNP), mengungkapkan bahwa pencapaian standar kompetensi lulusan pada dasarnya tanggung jawab sekolah, karena itu jika siswa belum mencapai standar mencapai kompetensi maka guru harus melaksanakan program pembelajaran perbaikan pada mata pelajaran tertentu yang belum mencapai standar kompetensi seperti yang ditetapkan.
Tantangan ini diharapkan akan membangkitkan motivasi berprestasi guru dan siswa yaitu dengan peningkatan kualitas proses belajar baik yang dilakukan di kelas maupun di luar kelas. Mata pelajaran yang diujikan juga tidak menuntut fasilitas labolatorium yang mahal kecuali untuk bahasa Inggris untuk mendengarkan Bahasa Inggris dibutuhkan tape record.
Unas pada dasarnya merupakan tantangan bagi sekolah, guru, siswa dan orang tua. Tantangan ini berupa pencapaian standar kompetensi lulusan yaitu dengan skor minimum 4,25 untuk masing-masing mata pelajaran dan skor minimum 5,25 untuk nilai rata-rata total pelajaran.
"Ujian Nasional untuk SMP ada tambahan mata pelajaran IPA, untuk SMA tambahannya mata pelajaran Fisika, Kimia dan Biologi untuk program IPA. Untuk program IPS tambahannya Matematika, Geografi dan Sosiologi serta untuk program bahasa tambahannya Sastra Indonesia, Bahasa Asing dan Matematika," ujarnya pada diskusi Forum Wartawan Pendidikan (Fortadik).
Dia menjelaskan Khusus untuk siswa tingkat SD sesuai dengan prinsip wajib belajar yang bermutu maka mulai tahun pelajaran 2007/2008 akan melaksanakan ujian nasional dalam bentuk Ujian Akhir Sekolah Berstandar Nasional (UASBN) yang pelaksanaannya bersama dan terintegrasi dengan ujian sekolah. Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam (IPA) yang akan berlangsung secara nasional pada 13-15 Mei, kemudian diikuti dengan ujian sekolah. Soal ujian UASBN 75% disusun daerah dan 25% disusun oleh BSNP. Jelasnya lebih lanjut.
Pelaksanaan ujian ini rencananya akan dilakukan secara serentak seluruh Indonesia. Adapun prediksi waktu pelaksanaan Ujian Nasional dan Mata Pelajaran adalah:

No  Jenjang Waktu SusulanMata Pelajaran
1      SD/MI 13-15 Mei 200820-22 Mei 2008Bahasa Indonesia,
Matematika dan IPA
2      SMP/MTs/SMPLB 5-8 Mei 2008 12-15 Mei 2008 Bahasa Indonesia,
Matematika, Bahasa Inggris 
dan IPA
3      SMA/MA22-24 April 200828-30 April 2008Jurusan IPA:
Bahasa Indonesia,
Matematika, Bahasa Inggris Fisika, Kimia dan Biologi
Jurusan IPS:
Bahasa Indonesia, Ekonomi,
Bahasa Inggris, Geografi,
Matematika, Sosiologi
4      SMA/SMALB 22-24 April 2008 28-30 April 2008Bahasa Indonesia,
Matematika, Bahasa Inggris